POPULASI, SAMPEL DAN DATA
(SUNARYO, MM)
Populasi dan Sampel
Menurut Sumanto (1995: 40), populasi ditinjau dari idealismenya, dibagi menjadi populasi target dan populasi realistis. Pada populasi target, hasil penelitiannya digeneralisasikan secara ideal, sedangkan populasi dimana peneliti memilih apa yang ada disebut populasi ralistis. Sementara itu Bugin (2001: 101) mendefinisikan populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian dan dapat berupa manusia, hewan, tumbuhan, nilai, peristiwa dan sebagainya.
Sedangkan Irawan (1999: 72) dan Hadi (2001: 220), mengatakan, bahwa populasi adalah keseluruhan elemen yang akan dijelaskan oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya. Populasi mungkin bersifat homogen, mungkin heterogen. Lebih lanjut Sugiyono (2005: 55) menyebutkan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sampel adalah wakil dari populasi, sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar mewakili. Menurut Irawan (1999: 72) dan Sugiyono (2003: 56), ukuran sampel dan teknik sampling tergantung pada sifat populasi, semakin homogen populasi, semakin kecil sampel. Semakin heterogen populasi, semakin besar sampel. Sampel yang baik adalah yang dapat mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi, artinya sampel harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur.
Sampel yang valid ditentukan oleh pertimbangan akurasi atau ketepatan dan presisi. Akurasi atau ketepatan, adalah tingkat ketidak adaan “bias” atau kekeliruan dalam sampel. Makin sedikit tingkat kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel tersebut. Sedangkan presisi (sampel yang baik) adalah memiliki tingkat presisi estimasi yang mengacu pada persoalan sedekat mana estimasi peneliti dengan karakteristik populasi. artinya semakin kecil tingkat perbedaan diantara rata-rata sampel, maka makin tinggi tingkat presisi sampel tersebut. Presisi diukur oleh simpangan baku (standard error). Makin kecil perbedaan diantara simpangan baku yang diperoleh dari sampel (S) dengan simpangan baku (σ), makin tinggi pula tingkat presisinya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SMA Negeri di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat Provinsi DKI Jakarta, yang berjumlah 920 orang.
Ukuran minimum sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin, (Umar, 2004) sebagai berikut:
Keterangan :
N = Besar Populasi
e = Persentase toleransi ketidaktelitian (karena kesalahan pengambilan
sampel) yang masih dapat ditoleransi adalah 0,05 (5%).
n = Besar sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah 920 orang guru SMA Negeri di Wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat, yaitu mereka yang berpendidikan minimal S-1, baik yang berstatus guru pegawai negeri sipil (PNS) maupun guru non-pegawai negeri sipil (non-PNS). Sebaran populasi dapat dilihat pada tabel. 4.2. Karena karakteristik populasi relatif sama, maka penelitian ini dapat dikategorikan bersifat homogen. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk menguji kuat tidaknya pengaruh iklim organisasi dan kepemimpinan terhadap kinerja guru.
Tabel: 4.2
Populasi Responden
No | Nama Sekolah | Populasi | |
1 | SMA Negeri 2 Jakarta | 60 | |
2 | SMA Negeri 16 Jakarta | 53 | |
3 | SMA Negeri 17 Jakarta | 46 | |
4 | SMA Negeri 19 Jakarta | 45 | |
5 | SMA Negeri 23 Jakarta | 46 | |
6 | SMA Negeri 33 Jakarta | 46 | |
7 | SMA Negeri 56 Jakarta | 53 | |
8 | SMA Negeri 57 Jakarta | 48 | |
9 | SMA Negeri 65 Jakarta | 46 | |
10 | SMA Negeri 78 Jakarta | 78 | |
11 | SMA Negeri 84 Jakarta | 60 | |
12 | SMA Negeri 85 Jakarta | 46 | |
13 | SMA Negeri 94 Jakarta | 52 | |
14 | SMA Negeri 95 Jakarta | 59 | |
15 | SMA Negeri 96 Jakarta | 46 | |
16 | SMA Negeri 101 Jakarta | 58 | |
17 | SMA Negeri 112 Jakarta | 61 | |
Total | 920 |
(Sumber Data: Wkl. Bid. Kurikulum)
Dari hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin, pada tingkat toleransi ketidaktelitian 0,05 an populasi 920 orang guru, maka besar sampel dalam penelitian ini berjumlah 279 orang guru.
Dengan perhitungan manual, sebagai berikut:
Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Teken dalam Singarimbun (1985: 38). Suatu teknik pengambilan sampel yang ideal mempunyai sifat-sifat, antara lain: (1) Dapat menghasilkan gambaran yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti; (2) Dapat menentukan posisi (precission) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh; (3) Sederhana, hingga mudah dilaksanakan; dan (4) Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya serendah-rendahnya.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini, yakni proporsional dan sampel acak atau random sampling. Yang dimaksud random sampling adalah proses pemilihan sampel dimana seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih (Mantra dan Kasto, dalam Singarimbun, 1999: 151; dan Irawan, 1999: 182). Secara spesifik teknik yang digunakan adalah Propotional Cluster-Simple Random Sampling.
Cara atau teknik Proportional Cluster-Simple Random Sampling digunakan karena analisis penelitiannya cenderung deskriptif atau bersifat umum. Dikatakan proportional cluster, karena cara penentuan sampel di setiap sekolah (cluster) dilakukan secara proporsional berdasarkan populasi, sedangkan simple atau sederhana karena cara pemilihan sampel dimana anggota dari sekolah (cluster) dipilih secara acak (random) tanpa memperhatikan strata yang ada di dalam populasi itu, seperti pria, wanita, status kemakmuran, dan kedudukan dalam organisasi.
Penentuan ukuran sampel di setiap sekolah (cluster) mengacu kepada besarnya atau banyaknya sampel yang diambil dari polulasi sedangkan teknik sampling mengacu kepada bagaimana sampel tersebut diambil dari populasi (Irawan, 1999: 182).
Rumus yang digunakan adalah:
|
Berdasarkan rumus di atas maka didapatkan sampel proporsional untuk masing-masing sekolah (cluster) atau lokasi penelitian seperti sebagai berikut:
Tabel: 4.3
Matrik Populasi Dan Sampel Dari Tiap Sekolah
No | Nama Sekolah | Jumlah | |
Populasi (Nn) | Sampel (S) | ||
1 | SMA Negeri 2 | 60 | 18 |
2 | SMA Negeri 16 | 53 | 16 |
3 | SMA Negeri 17 | 46 | 14 |
4 | SMA Negeri 19 | 45 | 14 |
5 | SMA Negeri 23 | 46 | 14 |
6 | SMA Negeri 33 | 46 | 19 |
7 | SMA Negeri 56 | 53 | 16 |
8 | SMA Negeri 57 | 48 | 15 |
9 | SMA Negeri 65 | 46 | 14 |
10 | SMA Negeri 78 | 78 | 24 |
11 | SMA Negeri 84 | 60 | 18 |
12 | SMA Negeri 85 | 46 | 14 |
13 | SMA Negeri 94 | 52 | 16 |
14 | SMA Negeri 95 | 59 | 18 |
15 | SMA Negeri 96 | 46 | 14 |
16 | SMA Negeri 101 | 58 | 18 |
17 | SMA Negeri 112 | 61 | 18 |
Total | 920 | 279 |
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan informasi yang berdasarkan pengetahuan dan keyakinan pribadi, pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Alasan menggunakan kuesioner atau angket, karena iklim organisasi, kepemimpinan dan kinerja guru merupakan hal yang cukup kompleks. Iklim organisasi sekolah telah terjadi sebelum pengukuran itu dilakukan, sehingga untuk mengungkap kembali peristiwa yang telah lewat diperlukan waktu yang cukup. Dengan kuesioner atau angket hal itu bisa dilakukan, sebab responden memiliki waktu yang cukup untuk memikirkan hal-hal yang telah terjadi dan dialami oleh responden berkaitan dengan iklim organisasi sekolah yang ada.
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup, yaitu pertanyaan yang membuat sedemikian rupa hingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada satu alternatif atau satu jawaban saja. Variabel-variabel dalam penelitian ini dijabarkan menjadi sub variabel (dimensi), indikator kemudian disusun menjadi instrumen kuesioner atau angket.
Data-data yang didapat dari angket atau kuesioner dan dibutuhkan dalam penelitian ini adalah: (1) Persepsi responden mengenai iklim organisasi tempat responden bekerja, (2) Persepsi responden mengenai kepemimpinan di tempat responden bekerja, dan (3) Persepsi responden terhadap kinerja dirinya sendiri.
Data pendukung atau data sekunder didapat, antara lain dengan melakukan studi kepustakaan di Sudin Pendidikan Menengah Kota Administrasi Jakata Barat yang berada di Komplek Kantor Walikota Administrasi Jakarta Barat.
0 komentar:
Posting Komentar